PENCIPTA LAMBANG NU kiai Ridwan abdullah


KH. Ridwan Abdullah adalah salah seorang Kiai pendiri NU yang memiliki andil besar dalam menciptakan lambang NU. Ia adalah seorang kiai yang pandai melukjs. Kiai yang masih keturunan para kiai Cirebon itu lahir di Surabaya pada 1884, dan wafat di kota yang sama pada 1962.’

Semasa kecil, ayahnya mengirim Ridwan ke Pesantren Bunter Cirebon untuk berguru kepada KH. Abdul Jamil. Selain di Buntet, Ridwan juga penah belajar di pesantrcn Siwalan Panji Sidoarjo dan Pesantrcn Bangkalan Madura. Dia pernah menjadi anggOta Konstituante. Bahkan, seorang tokoh Belanda, Van der Plas, scring datang kc rumahnya untuk bcrtamu.

Bermula dari persiapan penyelenggaraan Muktamar NU ke-Z di Surabaya, Kiai Ridwan ditugasi oleh KH. Wahab Chasbullah-selaku kcma panitiauntuk membuat gambar atau lambang NU, mangingat Kiai Ridwan dikenal sebagai seorang yang pandai
melukis. Akan tctapi, sampai satu serengah bulan mencoba membuat skctsa lambang NU, KH. Ridwan belum juga dapat mewujudkan scperti apa lambang NU itu, padahal waktu muktamar tclah semakin dekat. KH. Wahab Chasbullah pun sempat menegur KH. Ridwan, apakah lambang NU yang dipesannya itu sudah jadi apa belum.

Suatu tengah malam, KH. Ridwan terbangun dari tidur, laJu merenung scndirian, bagaimanakah lambang NU yang akan dimunculkan itu. Akan tetapi, sampaj lelah, tidak pernah muncul inspirasi sedikit pun yang bisa digunakannya untuk menggambar lambang NU. Akhirnya, Kiai Ridwan mengambil air wudhu, shalat istikharah, dan serclah itu tidur lagi dengan nyenyak. DaJam tidumya, Kjai Ridwan bermimpi melihat scbuah gambar di langit biru yang jernih. Gambar yang dilihatnya itu berbentuk bola dunia yang dililit tampar (tali) dan dikelilingi bintang sembilan. Bcgitu menyaksikan gambar itu, Kiai Ridwan terbangun, IaJu tcrsenyum.

Spontan, Kiai Ridwan mengambil kertas clan pena untk membuat sketsa gambar sesuai dengan apa yang dilihatnya dalam mimpi. Ketika itu, waktu menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Karena kepiawajan Kiai Ridwan dalam melukis, kecsokan harinya lambang NU pun telah selesai di gambar sebagaimana lambang NU yang sckarang kita saksikan.

Pada muktamar NU 1927, gambar lambang NU telah jadi dan tcrpampang dcngan begitu gagahnya'

Ia berkibarokibar seakan mengisyaratkan kemenangan warga N U.

Ada ha] mcnarik dalam lambang NU yang dilukis oléh Kiai Ridwan. Yaitu, tcrkajt dengan gambar bola dunia yang bentuknya bulat itu. Pada 1927, pendapat mengcnai bola dunia berbentuk bulat bclumlah tersebar scbagaimana sekarang karena ilmu peugetahuan modern bclum tersebar kc seluruh dunia. Akan tetapi, yang disaksikan Kiai Ridwan dalam mimpinya adalah bola dunia yang bcrbentuk bulat sebagaimana pcndapat Nicolaus Copernicus yang menyatakan bahwa bum] berbentuk bulat dun bercdar mengelilingi matahari. Bukankah pada masa itu pendapat Copernicus itu belum menycbar? Akan tetapi, mcngapa Kiai Rjdwan mendapatkan mimpi tentang gambar bumi

yang berbentuk bulat? Jelas, Kiai Ridwan telah memeroleh petunjuk dari Allah, dan inilah karomah dari
sang kiai.

Dengan lambang NU yang dilukis oleh KH. Ridwan, Hadrotusyh kyai Hasyim Asy’ari merasa puas. Kiai Hasyim Asy’ari semakin puas ketika mendengar pcnjclasan Kiai Ridhwan, yang menguraikan secara kronologis nya dalam usaha membuat simbol NU itu. Kctika itu, Hadrotusyh kyai Hasyim Asy’ari mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa cukup panjang. Setelah selsai. dia berbicara penuh harap:

Mudah-mudahan, Allah mengabujkan harapan yang dimaksud dalam simbol Nahdhatul Ulama ini,” ucap Kiai Hasyim, yang langsung diamini oleh para ulama lain yang hadir.

Adapun makna lambang NU secam rinci adalah sebagai berikut:

1) Tambang melambangkan agama, yaitu berpegang teguhlah kamu pada tali Allah dan janganlah

bercerai-berai.

2) Posisi tamb,ang melingkari bumi melambangkan ukhuwah islamiya/a (persaudaraan kaum muslimin) seluruh dunia.

3) Untaian tambang berjumlah 99 buah melambangkan Asmaul Husna.

4) Bintang scmbilan melambangkan Walisongo.

S) Bintang besar yang berada di tengah bagian atas melambangkan Nabi Muhammad Saw.

6) Empat bintang kecil di samping kiri dan kanan melambangkan Khulafaur Rasyidin, dan empat bintang kecil di bagian bawah melambangkan empat madzhab.’

Petunjuk gaib yang diterima Kiai Ridwan tentang lambang organisasi NU sesudah dia menunajkan salat: isrikharah tidak lain merupakan lambang atau simbol yang dimnjukkan oleh Allah. Masyarakat dan komunitas NU dan pesantren memang tidak bisa lepas dari pcndekaran-pendekatan robbam' semacam itu. Setiap


0 Response to "PENCIPTA LAMBANG NU kiai Ridwan abdullah"

Post a Comment